u tube

Posted in Uncategorized on Juli 2, 2009 by brantas pamungkas

promkes

Posted in Uncategorized on Juni 30, 2009 by brantas pamungkas

http://www.4shared.com/file/115094309/a4e468b1/Untitled.html

kesenjangan di profesi ku mendatang

Posted in Uncategorized on Juni 27, 2009 by brantas pamungkas

pagi ini cerah sekali banyak yang bisa kita lakukan untuk belajar, bekerja atau bahkan mencuri kkn dan sebagai nya bisa kita lakukan pagi ini.
kenapa aku tersentak ke 14 tahun yang lalu pas peta adikku sakit demam berdarah dan ibuku melahirkan rio adikku no 3 kenapa? apa yang terjadi? kenapa hari ini aneh sekali? apa yang terjadi pada dunia indonesia stagnan kah? atau malah mundur?
aku tersentak ketika seorang teman tidak bisa mengoprasikan sebuah komputer dia bingung menggunakan mouse keyboard dan menyalakan monitor pun tak bisa.
pikiran ku melayang ke masa 14 tahun yang lalu ketika aku berada di RSUD dr soetomo surabaya, di suatu pagi ketika saya berada di bangsal adik saya disana ada tlp koin yang jarang di gunakan saya minta koin pada nenek saya (alm) untuk menelpon guru saya mengabarkan bahwa besok saya tidak bisa masuk karena adik saya sakit demam berdarah dengue dan ibu saya melahirkan mantap sekali ni cerita kenapa kok ngak di jadikan 1 ruangan? ya jelas ngak bisa satunya demam berdarah satunya melahirkan dengan scesar kok, wah sibuk banget tu keluarga selama 2 minggu di rumah sakit ya untungnya ada ponakan ibu yang jadi perawat jg di bangsal ibu ku jadi gak santai. tapi pas saya setelah telp itu ada perawat yang minta ajari cara pake telp koin itu emang di rs yang diajarkan menggunakan fasilitas rumah sakit ya?
ternyata setelah 10 tahun berlalu saya masuk sebuah sekolah tinggi baru tahu kenapa itu bisa terjadi, ternyata perawat main aman pokokya jadi perawat yang trampil dan selesai urusan tak peduli dengan orang lain apalagi dengan profesinya, mereka menggunakan sesuatu jika kepepet contoh skripsi dapat tuga kit paper itu baru mereka bisa menggunakan teknologi
facebook wah ini menarik buat mahasiswa keperawatan biar ngak gaptek, ada juga donen yang marah ketika ada mahasiswa main facebook, knp kan mendidik mereka agar mereka kreatif wah memang kita dididik supaya menjadi mesin yang bekerja tanpa tahu teknologi
kalo boleh di ibaratkan kita seperti mesin hemodialisa di puskesmas yang sangat terpencul sehingga tidak mampu di gunakan, akankah perawat bkita mampu dersaing di iklim global sedangkan uuk aja belum di sahkan
akan kah perawat bisa mengubah nasibnya sendiri”?
!@#$%^&*(((()))))))))_ ya kita liat aja tapi aku ngak yakit tuh

tugas di kumpulkan pas semesteran

Posted in Uncategorized on Juni 13, 2009 by brantas pamungkas
Lihat dokumen ini di Scribd

komputer komunikasi

Posted in Uncategorized on Juni 13, 2009 by brantas pamungkas
Lihat dokumen ini di Scribd

handout admin & infokes

Posted in Uncategorized on Juni 13, 2009 by brantas pamungkas
Lihat dokumen ini di Scribd

etika perawat dalam kasus HIV AIDS

Posted in Uncategorized on Mei 23, 2009 by brantas pamungkas

 Contoh kasus :
Tn. P adalah seorang sopir bus antar provinsi. Ia telah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang sopir. Akhir-akhir ini Tn. P sering demam, diare, dan menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh sudah hampir 2 bulan, berat badan turun lebih dari 5 Kg. Tn P tidak menganggap serius penyakitnya sehingga dia hanya berusaha minum obat warung dan belum sembuh juga akhirnya keluarganya membawa Tn. P ke RSUP S. Tn. P meminta kepada Ners Ratna untuk segera memberitahu hasil pemeriksaannya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tn. P positif menderita HIV.
Ners Ratna yang merawat Tn.P kebetulan sudah bekerja selama 10 tahun di bangsal B20 ini. Keluarga meminta Ners Ratna untuk tidak memberitahukan mengenai penyakit ini kepada pasien ataupun kepada para pembesuknya. Keluarga takut kalau pasien di beritahu keluarga takut Tn.P akan frustasi, tidak bisa menerima kondisinya, dan akan dikucilkan oleh masyarakat. Ners Ratna mengalami dilema etik dimana di satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi lain Ners Ratna harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh Tn. P.

 Analisa masalah
 Tn. P meminta kepada Ners Ratna untuk menjelaskan tentang kondisinya.
 Keluarga meminta kepada Ners Ratna untuk merahasiakan kondisi Tn. P.
 Ners Ratna merasa bingung disatu sisi harus memenuhi permintaan keluarga disisi lain harus memenuhi hak pasien untuk memperoleh informasi tentang kondisinya.

 Identifikasi masalah etik
 Tn.P berhak untuk mendapatkan informasi terkait dengan kondisi kesehatannya saat ini.
 Ners Ratna merasa keberatan terhadap permintaan keluarganya karena jika Tn. P tidak mendapatkan informasi tentang penyakitnya maka akan menghambat proses penyembuhannya.
 Ners Ratna mempunyai kewajiban untuk memberikan segala informasi yang ditanyakan oleh Tn. P tentang kondisi kesehatannya.

 Perencanaan
A. Identifikasi alternatif
a) Ners Ratna sebaiknya diam saja dalam membantu proses keperawatan, bila ditanya pasien akan menjawab :
 Merujuk ke Dokter
 Menyatakan menyesal
 Membisu
Kesimpulan :
 Hak pasien untuk mendapatkan informasi dilanggar
 Ners Ratna bekerja sesuai dengan tugasnya tetapi ia merasa berdosa karena menghianati pasien
 Untuk masa datang peristiwa tersebut dapat terulang lagi
b) Ners Ratna mencoba meminta kepada keluarga pasien untuk tetap memberikan informasi kepada Tn. P karena hal ini akan berdampak pada proses penyembuhan dan dampak psikologisnya.
Bila keluarga pasien tetap tidak setuju dan tetap nekat dengan keputusannya maka Ners Ratna akan :
 Tetap berusaha menerangkan kepada keluarga tentang dampak dan resiko apabila pasien tidak mengetahui kondisi kesehatannya
 Ners Ratna membuat perjanjian dengan keluarga bahwa dampak yang akan ditimbulkan dari keputusan tersebut diluar tanggungjawab perawat
Kesimpulan :
 Kejadian tersebut tidak akan terulang lagi
c) Ners Ratna tidak mengatakan apa-apa dan terus melakukan perawatan terhadap Tn.P dan percaya bahwa saat ini tindakan tersebut yang paling aman namun berketetapan akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi.
Kesimpulan :
Walau kali ini tidak ada manfaat tetapi diharapkan untuk lain diharapkan dapat bermanfaat.

B. Pikirkan prinsip dan filosofi etika
Prinsip-prinsip dasar moralitas :
a. Apa yang terbaik bagi pasien adalah kepedulian utama bagi perawat
b. Menghormati hak azasi pasien
c. Keadilan
d. Etik dasar keperawatan mewajibkan perawat untuk mengayomi pasien

C. Membuat keputusan
Berdasarkan pengalaman Ns. Ratna masa lalu dimana pasien mengalami dampak psikologis yang berat sehingga perawat berniat untuk membicarakan hal ini pada keluarga untuk menindaklanjuti dengan pendekatan informasi seperti apa yang harus diberikan pada Tn. P supaya Tn. P tidak terlalu merasa kaget dan rendah diri sehingga pasien dapat membantu dalam proses penyembuhannya.

 Pelaksanaan dan Evaluasi
Ns. Ratna belum yakin bahwa pendekatan dari hati ke hati dapat melunakkan hati keluarga pasien supaya masalah perampasan hak pasien tidak terulang lagi. Walau Ns. Ratna merasa tidak puas dengan apa yang dia lakukan namun mengharap bahwa apa yang dia lakukan dapat mencgah masaalah tersebul terjadi lagi. Ns. Ratna perlu menghubungi tim etik RS.

TUGAS
ETIKA KEPERAWATAN

Disusun oleh :
Astri Purnitasari 0502R00257
Bagus Prasetio 0502R00261
Brantas Pamungkas 0502R00262
Desi Wahyu Utami 0502R00264
Dewi Aprilia 0502R00265

PROGRAM PENDIDIKAN NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2009

etika perawat dalam kasus HIV AIDS

Posted in Uncategorized on Mei 23, 2009 by brantas pamungkas

 Contoh kasus :
Tn. P adalah seorang sopir bus antar provinsi. Ia telah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang sopir. Akhir-akhir ini Tn. P sering demam, diare, dan menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh sudah hampir 2 bulan, berat badan turun lebih dari 5 Kg. Tn P tidak menganggap serius penyakitnya sehingga dia hanya berusaha minum obat warung dan belum sembuh juga akhirnya keluarganya membawa Tn. P ke RSUP S. Tn. P meminta kepada Ners Ratna untuk segera memberitahu hasil pemeriksaannya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tn. P positif menderita HIV.
Ners Ratna yang merawat Tn.P kebetulan sudah bekerja selama 10 tahun di bangsal B20 ini. Keluarga meminta Ners Ratna untuk tidak memberitahukan mengenai penyakit ini kepada pasien ataupun kepada para pembesuknya. Keluarga takut kalau pasien di beritahu keluarga takut Tn.P akan frustasi, tidak bisa menerima kondisinya, dan akan dikucilkan oleh masyarakat. Ners Ratna mengalami dilema etik dimana di satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi lain Ners Ratna harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh Tn. P.

 Analisa masalah
 Tn. P meminta kepada Ners Ratna untuk menjelaskan tentang kondisinya.
 Keluarga meminta kepada Ners Ratna untuk merahasiakan kondisi Tn. P.
 Ners Ratna merasa bingung disatu sisi harus memenuhi permintaan keluarga disisi lain harus memenuhi hak pasien untuk memperoleh informasi tentang kondisinya.

 Identifikasi masalah etik
 Tn.P berhak untuk mendapatkan informasi terkait dengan kondisi kesehatannya saat ini.
 Ners Ratna merasa keberatan terhadap permintaan keluarganya karena jika Tn. P tidak mendapatkan informasi tentang penyakitnya maka akan menghambat proses penyembuhannya.
 Ners Ratna mempunyai kewajiban untuk memberikan segala informasi yang ditanyakan oleh Tn. P tentang kondisi kesehatannya.

 Perencanaan
A. Identifikasi alternatif
a) Ners Ratna sebaiknya diam saja dalam membantu proses keperawatan, bila ditanya pasien akan menjawab :
 Merujuk ke Dokter
 Menyatakan menyesal
 Membisu
Kesimpulan :
 Hak pasien untuk mendapatkan informasi dilanggar
 Ners Ratna bekerja sesuai dengan tugasnya tetapi ia merasa berdosa karena menghianati pasien
 Untuk masa datang peristiwa tersebut dapat terulang lagi
b) Ners Ratna mencoba meminta kepada keluarga pasien untuk tetap memberikan informasi kepada Tn. P karena hal ini akan berdampak pada proses penyembuhan dan dampak psikologisnya.
Bila keluarga pasien tetap tidak setuju dan tetap nekat dengan keputusannya maka Ners Ratna akan :
 Tetap berusaha menerangkan kepada keluarga tentang dampak dan resiko apabila pasien tidak mengetahui kondisi kesehatannya
 Ners Ratna membuat perjanjian dengan keluarga bahwa dampak yang akan ditimbulkan dari keputusan tersebut diluar tanggungjawab perawat
Kesimpulan :
 Kejadian tersebut tidak akan terulang lagi
c) Ners Ratna tidak mengatakan apa-apa dan terus melakukan perawatan terhadap Tn.P dan percaya bahwa saat ini tindakan tersebut yang paling aman namun berketetapan akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi.
Kesimpulan :
Walau kali ini tidak ada manfaat tetapi diharapkan untuk lain diharapkan dapat bermanfaat.

B. Pikirkan prinsip dan filosofi etika
Prinsip-prinsip dasar moralitas :
a. Apa yang terbaik bagi pasien adalah kepedulian utama bagi perawat
b. Menghormati hak azasi pasien
c. Keadilan
d. Etik dasar keperawatan mewajibkan perawat untuk mengayomi pasien

C. Membuat keputusan
Berdasarkan pengalaman Ns. Ratna masa lalu dimana pasien mengalami dampak psikologis yang berat sehingga perawat berniat untuk membicarakan hal ini pada keluarga untuk menindaklanjuti dengan pendekatan informasi seperti apa yang harus diberikan pada Tn. P supaya Tn. P tidak terlalu merasa kaget dan rendah diri sehingga pasien dapat membantu dalam proses penyembuhannya.

 Pelaksanaan dan Evaluasi
Ns. Ratna belum yakin bahwa pendekatan dari hati ke hati dapat melunakkan hati keluarga pasien supaya masalah perampasan hak pasien tidak terulang lagi. Walau Ns. Ratna merasa tidak puas dengan apa yang dia lakukan namun mengharap bahwa apa yang dia lakukan dapat mencgah masaalah tersebul terjadi lagi. Ns. Ratna perlu menghubungi tim etik RS.

TUGAS
ETIKA KEPERAWATAN

Disusun oleh :
Astri Purnitasari 0502R00257
Bagus Prasetio 0502R00261
Brantas Pamungkas 0502R00262
Desi Wahyu Utami 0502R00264
Dewi Aprilia 0502R00265

PROGRAM PENDIDIKAN NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2009

etika perawat dalam kasus HIV AIDS

Posted in Uncategorized on Mei 23, 2009 by brantas pamungkas

 Contoh kasus :
Tn. P adalah seorang sopir bus antar provinsi. Ia telah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang sopir. Akhir-akhir ini Tn. P sering demam, diare, dan menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh sudah hampir 2 bulan, berat badan turun lebih dari 5 Kg. Tn P tidak menganggap serius penyakitnya sehingga dia hanya berusaha minum obat warung dan belum sembuh juga akhirnya keluarganya membawa Tn. P ke RSUP S. Tn. P meminta kepada Ners Ratna untuk segera memberitahu hasil pemeriksaannya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tn. P positif menderita HIV.
Ners Ratna yang merawat Tn.P kebetulan sudah bekerja selama 10 tahun di bangsal B20 ini. Keluarga meminta Ners Ratna untuk tidak memberitahukan mengenai penyakit ini kepada pasien ataupun kepada para pembesuknya. Keluarga takut kalau pasien di beritahu keluarga takut Tn.P akan frustasi, tidak bisa menerima kondisinya, dan akan dikucilkan oleh masyarakat. Ners Ratna mengalami dilema etik dimana di satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi lain Ners Ratna harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh Tn. P.

 Analisa masalah
 Tn. P meminta kepada Ners Ratna untuk menjelaskan tentang kondisinya.
 Keluarga meminta kepada Ners Ratna untuk merahasiakan kondisi Tn. P.
 Ners Ratna merasa bingung disatu sisi harus memenuhi permintaan keluarga disisi lain harus memenuhi hak pasien untuk memperoleh informasi tentang kondisinya.

 Identifikasi masalah etik
 Tn.P berhak untuk mendapatkan informasi terkait dengan kondisi kesehatannya saat ini.
 Ners Ratna merasa keberatan terhadap permintaan keluarganya karena jika Tn. P tidak mendapatkan informasi tentang penyakitnya maka akan menghambat proses penyembuhannya.
 Ners Ratna mempunyai kewajiban untuk memberikan segala informasi yang ditanyakan oleh Tn. P tentang kondisi kesehatannya.

 Perencanaan
A. Identifikasi alternatif
a) Ners Ratna sebaiknya diam saja dalam membantu proses keperawatan, bila ditanya pasien akan menjawab :
 Merujuk ke Dokter
 Menyatakan menyesal
 Membisu
Kesimpulan :
 Hak pasien untuk mendapatkan informasi dilanggar
 Ners Ratna bekerja sesuai dengan tugasnya tetapi ia merasa berdosa karena menghianati pasien
 Untuk masa datang peristiwa tersebut dapat terulang lagi
b) Ners Ratna mencoba meminta kepada keluarga pasien untuk tetap memberikan informasi kepada Tn. P karena hal ini akan berdampak pada proses penyembuhan dan dampak psikologisnya.
Bila keluarga pasien tetap tidak setuju dan tetap nekat dengan keputusannya maka Ners Ratna akan :
 Tetap berusaha menerangkan kepada keluarga tentang dampak dan resiko apabila pasien tidak mengetahui kondisi kesehatannya
 Ners Ratna membuat perjanjian dengan keluarga bahwa dampak yang akan ditimbulkan dari keputusan tersebut diluar tanggungjawab perawat
Kesimpulan :
 Kejadian tersebut tidak akan terulang lagi
c) Ners Ratna tidak mengatakan apa-apa dan terus melakukan perawatan terhadap Tn.P dan percaya bahwa saat ini tindakan tersebut yang paling aman namun berketetapan akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi.
Kesimpulan :
Walau kali ini tidak ada manfaat tetapi diharapkan untuk lain diharapkan dapat bermanfaat.

B. Pikirkan prinsip dan filosofi etika
Prinsip-prinsip dasar moralitas :
a. Apa yang terbaik bagi pasien adalah kepedulian utama bagi perawat
b. Menghormati hak azasi pasien
c. Keadilan
d. Etik dasar keperawatan mewajibkan perawat untuk mengayomi pasien

C. Membuat keputusan
Berdasarkan pengalaman Ns. Ratna masa lalu dimana pasien mengalami dampak psikologis yang berat sehingga perawat berniat untuk membicarakan hal ini pada keluarga untuk menindaklanjuti dengan pendekatan informasi seperti apa yang harus diberikan pada Tn. P supaya Tn. P tidak terlalu merasa kaget dan rendah diri sehingga pasien dapat membantu dalam proses penyembuhannya.

 Pelaksanaan dan Evaluasi
Ns. Ratna belum yakin bahwa pendekatan dari hati ke hati dapat melunakkan hati keluarga pasien supaya masalah perampasan hak pasien tidak terulang lagi. Walau Ns. Ratna merasa tidak puas dengan apa yang dia lakukan namun mengharap bahwa apa yang dia lakukan dapat mencgah masaalah tersebul terjadi lagi. Ns. Ratna perlu menghubungi tim etik RS.

TUGAS
ETIKA KEPERAWATAN

Disusun oleh :
Astri Purnitasari 0502R00257
Bagus Prasetio 0502R00261
Brantas Pamungkas 0502R00262
Desi Wahyu Utami 0502R00264
Dewi Aprilia 0502R00265

PROGRAM PENDIDIKAN NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2009

Posted in Uncategorized on Mei 19, 2009 by brantas pamungkas

IMG_0191